Seruan Jihad, Demo Anti Mubarak Kian Galak
Bentrokan sengit ribuan demonstran pro-perubahan dan pasukan keamanan Mesir bakal berkelanjutan karena rezim Hosni Mubarak emoh mundur. Situasi ini menyebabkan ulama terkemuka Yusuf Qardhawi merasa prihatin dan menyerukan revolusi jihad. Akankah rezim Mubarak kian brutal?
Aksi warga Mesir melakukan aksi unjuk rasa besar untuk menuntut 'lengsernya' rezim otokratik yang telah berkuasa selama 30 tahun terakhir, Presiden Hosni Mubarak sudah berlansung hampir dua pekan. Lebih dari 200 orang tewas dan sedikitnya 1.500 orang luka-luka.
Kehadiran beberapa tank militer di lapangan tak membuat kerumunan di lapangan itu buyar. Para demonstran justru ramai-ramai menaiki tank-tank tadi. Namun terjadi bentrok berdarah dengan loyalis Mubarak, terutama polisi rahasia rezim otoriter Kairo itu.
Menurut organisasi HAM Mesir pada 2007, terdapat 4.000 orang yang ditahan tanpa melalui proses peradilan. Mereka dituduh telah melakukan kejahatan politik. Sebanyak 1.000 yang dipenjara di antaranya adalah anggota Ikhwanul Muslimin (IM), sebuah organisasi politik Islam yang dinyatakan terlarang di Mesir.
Gejala bahwa rezim Mubarak kian keras kepala dan brutal mendapat amunisi dari Israel, sekutunya di Timur Tengah. Israel mendorong Mubarak bertahan dan melawan demonstran dengan alasan jika Islam radikal (IM) menang, Israel bakal dihantam dan diserang pula.
Yusuf Qardhawi mengkritik keras rezim Hosni Mubarak yang dinilainya telah buta dan dungu. Qardhawi menegaskan bahwa para syuhada yang gugur dalam rangka menggulingkan rezim Mubarak tidak akan sia-sia.
Qardhawi juga menyerukan masyarakat Mesir supaya bergabung dengan para pendemo di bundaran Tahrir, Kairo. Masyarakat juga diminta membantu dan menyembuhkan para pendemo yang terluka akibat bentrokan.
Qardhawi mendoakan dan menyerukan masyarakat Mesir yang telah bangkit melawan sosok Firaun modern dengan gerakan revolusi jihad. Perlawanan rakyat Mesir mendapat dukungan dunia, sementara Mubarak mendapat dukungan Zionis Israel dan elite garis keras Amerika Serikat.
Persatuan Ulama Muslimin Sedunia menyatakan bahwa para pendemo yang gugur karena tembakan peluru pasukan keamanan dihukumi sebagai syuhada di sisi Allah SWT. Pernyataan resmi organisasi ini yang juga berpusat di Mesir secara tidak langsung menyatakan fatwa jihad anti-rezim Mubarak.
“Revolusi Mesir diwarnai aura religi-politik yang dramatis, korban sudah sangat besar, dan tinggal menunggu waktu Mubarak diterjang demonstran atau bahkan dibunuh lawan politiknya yang sangat kecewa dengan brutalitas rezimnya,” kata Al Chaidar, pengamat politik Islam dan terorisme.(inilah)
No comments:
Post a Comment