Dilansir dari laman Associated Press, Kamis, 16 Juni 2011, pengumuman ini disampaikan di situs yang memiliki hubungan dengan Al-Qaeda dan di stasiun televisi Al-Arabiya. Dalam situs tersebut dikatakan bahwa Zawahri yang seorang dokter bedah adalah orang yang tepat menggantikan Osama.
Zawahri lahir di keluarga menengah ke atas di Mesir pada 19 Juni 1951. Ayahnya juga seorang dokter bedah dan dosen, sementara ibunya lahir di keluarga politisi kaya. Karir militannya dimulai dari 14 tahun, ketika dia bergabung dengan Ikhwanul Muslimin. Dia bersama dengan kelompok jihad lainnya memiliki misi untuk menumbangkan pemerintahan kala itu.
Pada 2009, oleh Departemen Luar Negeri AS, Zawahri dikenal sebagai komandan operasional dan strategi Al-Qaeda, sementara Osama adalah figur ideologis kelompok tersebut. Dalam kemunculannya yang terakhir pada 8 Juni lalu dalam sebuah rekaman video, dia menyanjung Osama dan kematiannya yang dikatakan syahid.
Terdapat rentang satu bulan antara kematian Osama dan pemilihan pemimpin baru. Oleh para pengamat terorisme, lamanya pemilihan ini menunjukkan Al-Qaeda sudah semakin melemah dan terjadi perpecahan di tubuh organisasi.
"Zawahri bukan sosok yang terlalu disukai, tidak karismatik, berbeda dengan Osama yang merupakan perekat kelompok ini. Fakta lamanya pemilihan pemimpin baru menunjukkan terdapat keretakan dalam kepemimpinan al-Qaeda," ujar pengamat dari CBS News, Juan Zarate.
Pengamat lainnya, Jere Van Dyk, mengatakan bahwa dia ragu Zawahri dapat bertugas sebagai pemimpin sekaligus pengumpul dana seperti layaknya Osama. Zawahri yang seorang warga negara Mesir dikatakan akan sulit melobi para penyandang dana yang kebanyakan dari Arab Saudi.
"Kebanyakan dana Al-Qaeda diyakini berasal dari saudagar kaya dari Arab Saudi, Zawahri yang orang Mesir kurang memiliki pendekatan," ujar Dyk.
Baca juga :
Sumber: vivanews.com
No comments:
Post a Comment