Sigurdur Hjartarson, yang menjalankan museum itu di kota nelayan kecil Husavik di Islandia mengatakan, organ pribadi Arason akan membantu melengkapi koleksi museum. Semasa hidupnya, Arason memang pernah berjanji akan memuseumkan bagian pribadinya itu. "Saya menunggu orang ini selama 15 tahun," kata Hjartarson pada The Associated Press dalam sebuah wawancara.
Di museum yang dianggap aneh namun ramai dikunjungi wisatawan ini, memang khusus nyajikan berbagai jenis alat kelamin pria. Sebelumnya, mereka telah memiliki koleksi alat kelamin ikan paus, anjing laut, beruang, dan mamalia lainnya.
Beberapa orang juga menyatakan telah berjanji untuk menyerahkan organ vital mereka setelah kematiannya, termasuk seorang Amerika, seorang warga Inggris, dan Jerman.
Museum itu semula dibangun di Reykjavik tapi sejak beberapa tahun lalu pindah ke Husavik, sebuah kota kecil yang lebih dikenal untuk menonton ikan pausnya. Museum Phallological adalah bagian penting dari industri pariwisata di kawasan Islandia saat ini, membawa ribuan pengunjung setiap musim panas.
Ikhtisar koleksi museum termasuk 170 sentimeter (67 inci) alat kelamin paus berikut sperma yang diawetkan dengan formalin, penutup lampu yang terbuat dari testis banteng dan alat kelamin dari walrus Kanada.
Hjartarson, 69 tahun, mulai membuka museum dengan 62 koleksi saja. Kini, jumlah koleksi museumnya telah mencapai 276 buah.
Sumber: republika.co.id
No comments:
Post a Comment