Sekitar 30 ribu liter air seni diterima setiap pekannya oleh perusahaan farmasi di Boxtel. Dalam kardus-kardus biru, botol-botol berisi air seni itu diletakkan di ban berjalan. Mesin kemudian secara otomatis akan memeriksa apakah isinya baik.
Air seni itu kemudian dituang ke sebuah ketel besar dan didinginkan. Proses berikutnya adalah hormon dari air seni itu dikeluarkan melalui cara khusus. Puluhan ribu liter air seni yang dikumpulkan itu akhirnya hanya menjadi sejumlah kecil hormon.
"Minggu itu kami punya sekitar 100 liter hcg ekstrak. Bahan dasar hormon itu diolah lebih lanjut di pabrik di Oss untuk menjadi bahan dasar untuk membuat Pregnyl," sebut pegawai MSD.
Persediaan hormon ini diolah lebih lanjut di Oss untuk akhirnya dijual ke seluruh dunia kepada para perempuan yang butuh bantuan untuk bisa hamil, seperti Hetty Vervaart. Saluran telurnya tersumbat sehingga ia tidak bisa hamil secara normal. Melalui injeksi hormon seperti Pregnyl, maka sel-sel telurnya bisa matang dan lepas. Melalui pembuahan tabung IVF, ia butuh satu setengah tahun untuk hamil.
"Secara emosi sulit bagi saya. Setiap bulan menunggu berdebar-debar apa hasilnya, apalagi kalau mengikuti program IVF. Sangat emosional. Saya berusaha segala cara, juga cara ini. Saya punya anak bayi perempuan yang cantik sekali, dia sekarang berumur delapan bulan," kata Hetty.
Sumber: republika.co.id
No comments:
Post a Comment