Wednesday, December 22, 2010

Al Qur'an Peninggalan Saddam Husein Yang Ditulis Dengan Darahnya

Warisan berdarah ini salah satu peninggalan yang membingungkan warga Irak. Apa yang harus dilakukan dengan Al Qur'an yang ditulis dengan darah Saddam Hussein itu?
Selama dua tahun pada 1990-an, kitab suci umat Islam ini disusun. Saddam harus duduk secara teratur bersama seorang perawat dan ahli kaligrafi Islam, yang akan menyusun Al Qur'an dengan 27 liter darahnya.
Namun sejak Baghdad jatuh, hampir delapan tahun lalu, kitab spesial ini hampir tak pernah terlihat. Terkunci di balik lemari besi dan menjadi kenangan akan tirani yang diwariskan untuk seluruh rakyat Irak.

Lemari itu berada di sebuah masjid di Baghdad, menyimpan dengan aman kitab suci tersebut. “Apa yang tersimpan di sini sangat berharga, mungkin nilainya jutaan dolar. Ini haram dilakukan, menulis dengan darah sendiri,” papar Kepala Sunni Endowment Fund, Sheikh Ahmed Al Samarrai yang menjaga Quran itu.
Namun begitu, dokumen tersebut akan selalu dilindungi. Sheikh Ahmed menyadari, jika tidak dijaga maka akan diambil Amerika dan Barat yang menginvasi negara sejak 2003 lalu. Pemerintah Irak sendiri berkomitmen sejak 2005 untuk menyingkirkan segala macam simbol yang mengingatkan bangsa itu akan Saddam Husein.(inilah.com)

No comments:

Post a Comment