Wednesday, July 13, 2011

10 Negara Penjudi Terbesar di Dunia

10 Negara Penjudi Terbesar di Dunia-Ketika membayangkan kota perjudian, Las Vegas merupakan salah satu yang keluar dalam pikiran setiap orang. Namun, jika ditelisik lebih jauh, kota di Amerika Serikat itu bukanlah tempat perjudian terbesar di bumi ini.

Faktanya, banyak negara yang menjadi lokasi perjudian namun sama sekali tidak pernah masuk sebagai kandidat dalam pikiran masyarakat kebanyakan.

Seperti dikutip cnbc.com, Selasa, 12 Juli 2011, sebuah lembaga konsultan berbasis di London Inggris, H2 Gambling Capital, mengeluarkan peringkat negara tempat berjudi terbesar di dunia. Dalam pemeringkatan ini, lembaga tersebut menilai berdasarkan rata-rata jumlah kekalahan setiap tahun dibagi dengan populasi orang dewasa di lebih dari 200 negara.

Jumlah kekalahan ini termasuk di dalamnya uang yang hilang karena perjudian dalam pertandingan pacu kuda, mesin poker, lotere, dan kasino selama tahun 2010.

Inilah 10 negara tempat berjudi terbesar di dunia (diurutkan dari posisi terbawah):

10. Spanyol

Rata-rata kalah taruhan: US$418 (Rp3,76 juta) per satu orang dewasa

Perjudian di Spanyol telah dilegalisasi sejak tahun 1977 dan permainan judi melalui mesin menyusul pada 1981. Penduduk Spanyol memang terkenal suka bertaruh untuk segala hal, mulai dari sepakbola, kartu, hingga lotere.

Permainan lotere Natal Spanyol yang dikenal dengan nama El Gordo atau The Fat One, adalah satu-satunya undian lotere di dunia yang memberikan hadiah hingga US$1 miliar (Rp9 triliun). Tahun lalu, 4 dari 5 warga spanyol membeli tiket lotere ini kendati harganya mencapai 200 euros atas US$286 (Rp2,57 juta).

Bisnis lotere yang dilakukan Loterias y Apuestas del Estado, memperoleh pendapatan sekitar US$10 miliar Euro atau US$14,4 miliar (Rp129,6 triliun) pada tahun lalu.


9. Yunani

Rata-rata kalah taruhan: US$420 (Rp3,78 juta) per orang dewasa.

Yunani muncul sebagai salah satu legenda sebagai negara penjudi sepanjang masa seperti Nicholas 'Nick the Greek' Dandolos. Sayangnya dia mati sebagai orang miskin pada usia 83 di tahun 1966, setelah kehilangan uang kemenangannya yang ditaksir mencapai US$500 juta (Rp4,5 triliun) pada tahun 2009.

Permainan lotere merupakan salah satu bentuk perjudian terfavorit di Yunani. Pada tahun 2010, permainan lotere bernama Joker membukukan rekor jackpot sebesar 19 juta Euro.

Negara ini juga memiliki perusahaan perjudian terbesar di Eropa bernama OPAP dengan kapitalisasi pasar mencapai 4,1 miliar Euro. Upaya privatisasi perusahaan ini rencananya dilakukan pada 2012 dan diharapkan bisa membantu pemerintah membayar sebagian utang negara.

8. Norwegia

Rata-rata kalah taruhan: US$448 (Rp4,03 juta) per orang dewasa
Lotto, kartu gosok, mesin poker, dan taruhan sepakbola adalah beberapa cara berjudi favorit yang disukai masyarakat Norwegia. Dalam sebuah survei yang dilakukan pemerintah pada tahun 2008, sebanyak 88 persen masyarakat Norwegia mengaku menjadi penjudi seumur hidup. Hasil survei juga menemukan fakta bahwa proses kecanduan judi terjadi pada generasi muda yang sebelumnya pernah bermain permainan judi mesin.

Fakta itu tidak memperhitungkan upaya pemerintah setempat untuk mengurangi akses perjudian bagi masyarakat. Pemerintah Norwegia pernah berusaha mengurangi mesin poket menjadi 10 ribu unit dari sebelumnya 22.700 unit pada Juli 2007.

Upaya itu tidak mengurangi kecanduan masyarakat Norwegia dalam berjudi.  Banyak warga yang beralih ke permainan judi online sehingga memaksa pemerintah memblokir atau menyaring operasional perjudian online.

7. Hongkong

Rata-rata kalah taruhan: US$503 (Rp4,53 juta)per orang dewasa

Perjudian merupakan praktik yang melanggar hukum untuk Hongkong daratan. Namun, tempat perjudian terbesar, Macau, menjadi tempat untuk menyalurkan kebiasan berjudi masyarakat dan bisa ditempuh hanya dengan perjalanan selama 1 jam. Pada kuartal I-2011, tercatat setengah juta masyarakat Hongkong mengunjungi Macau.

Untuk Hongkong, perjudian berupa balap kuda, lotere, dan taruhan sepakbola merupakan bentuk perjudian yang diperbolehkan pemerintah setempat. Tak mengherankan, The Hongkong Jockey Club yang menggelar 700 jadwal pertandingan setiap tahun mampu meraup pendapatan dari lotere dan taruhan hingga US$2,7 miliar (Rp24,3 triliun).

Rakyat Hongkong selama ini memang terkenal dengan kebiasaannya berjudi. Berdasarkan penelitian kesehatan yang dilakukan University of Calgary, 1 dari 20 warga Hongkong mengalami kelainan akibat perjudian (gambling disorder).

Survei lain dari Hong Kong-based Caritas Addicted Gamblers Counseling Centre menemukan, dari 1.040 pelajar Hongkong yang diwawancara, lebih dari setengahnya sudah diperkenalkan dengan dunia perjudian oleh orangtuanya. Dan 41 persen diantaranya memulai berjudi pada usia 6 tahun.

Perusahaan perjudian milik negara, Norsk Tipping yang bangkrut karena melanggar aturan Kementerian Kebudayaan dan persoalan gereja tahun lalu menghasilkan pendapatan US$2,1 miliar (Rp18,9 triliun).

6. Italia

Rata-rata kalah taruhan: US$517 (Rp4,65 juta) per orang dewasa

Aktivitas berjudi favorit masyarakat Italia adalah permainan elektronik seperti mesin poker. Berdasarkan studi pada tahun 2010 yang dilakukan lembaga konsultan bisnis dan strategi MAG Consulenti Associati, permainan games elektronik menyumbang hampir setengah dari total pendapatan Italia dari perjudian selama semester I-2010. Pada periode itu, pendapatan permainan judi mencapai US$22 miliar (Rp198 triliun).

Italia juga terkenal sebagai negara yang menemukan permainan judi Baccarat, serta membuka  kasino milik pemerintah yang pertama di Eropa, pada tahun 1638, bernama The Ridotto, berlokasi di Venice.

Namun, pemerintah Venesia akhirnya memutuskan menutup kasino tersebut pada 1774 sebagai upaya untuk menciptakan kota yang saleh, berdisiplin, dan berperilaku moderat

5. Finlandia

Rata-rata kalah taruhan: US$553 (Rp4,98 juta) per orang dewasa

Berdasarkan studi yang dilakukan kementerian urusan sosial dan kesehatan Finlandia tahun 2007, sebesar 41 persen orang dewasa di negara tersebut berjudi setiap pekan. Batas usia minimal masyarakat yang boleh bermain poker mesin sendiri sudah dinaikan dari 15 tahun menjadi 18 tahun pada Juli 2011.

Namun, kebiasaan itu bukanlah satu-satunya yang dimiliki oleh masyarakat Finlandia ketika berurusan dengan perjudian. Perusahaan perjudian nasional milik pemerintah, Veikkaus, sepenuhnya dijalankan oleh Kementerian pendidikan. Sebagian besar keuntungan dari bisnis ini dialokasikan untuk pendidikan, seni, dan kebudayaan.

Perusahaan perjudian yang bergerak di bidang internet, The Paf Group of Finland, memiliki skema imbalan menarik bagi konsumen yang loyal. Jika anda menghabiskan minimal 120 Euro atau US$171,40 (Rp1,54 juta) dan terbukti secara medis mengidap kecanduan berjudi, perusahaan akan menyediakan fasilitas terapi gratis selama 10 kali senilai 2.300 Euro atau US$3.284 (Rp29,56 juta)

4. Kanada

Rata-rata kalah taruhan: US$568 (Rp5,11 juta) per orang dewasa

Tahun lalu, lebih dari 75 persen masyarakat dewasa Kanada berjudi menggunakan berbagai jenis bentuk perjudian. Penjudi terbesar berasal dari provinsi Saskatchewan, dimana rata-rata pendapatan dari perjudian per orang mencapai US$841 (Rp7,57 juta) , lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar US$527 (Rp4,74 juta).

Jenis perjudian yang banyak disukai masyarakat Kanada adalah lotere, csratch, dan Kartu Kemenangan (win Card).

Kecintaan masyarakat Kanada pada permainan lotere membuat pemerintah setempat membuat inisiatif untuk meningkatkan kewaspadaaan bahwa pemberian tiket untuk masyarakt kecil adalah tidak sopan. Usulan ini muncul setelah banyak kritik mengenai orang tua yang memberikan hadiah natal yang didalamnya termasuk tiket lotere.

3. Irlandia

Rata-rata kalah taruhan: US$588 (Rp5,29 juta) per orang dewasa

Industri kasino di Irlandia saat ini sepenuhnya dilarang setelah munculnya aturan larangan permainan perjudian dan lotere pada tahun 1956. Hukum setempat hanya menyarankan anggota klub bonafit yang bisa menyediakan fasilitas kasino.

Dibawah undang-undang yang baru, taruhan melalui mesin permainan tidak boleh lebih dari 6 penny (sen Inggris) sedangkan hadiah dibatasi sebesar 10 penny. Tak mengherankan, undang-undang itu tidak bisa ditegakkan dan kini pemerintah setempat sedang menyusun legislasi yang baru.

Pemerintah Irlandia telah memberikan lampu hijau untuk pembangunan komplek peristirahan dan olahraga yang mencontek gaya Las Vegas di Tipperary. Untuk pembangunan komplek ini dibutuhkan anggaran sebesar 460 juta Euro atau US$668 juta (Rp6,01 triliun)

Dengan rencana pembangunan selama 3 tahun, gedung ini akan dilengkapi oleh hotel, kasino, lapangan golf, arena balap dengan berbagai cuaca, serta replika gedung putih AS.

2. Singapura

Rata-rata kalah taruhan: US$1.174 (Rp10,57 juta) per orang dewasa

Singapura memang baru membuka kawasan perjudian lebih lambat dibandingkan negara lain. Namun, kawasan itu kini menjadi areal perjudian terbesar ketiga setelah Macau dan Las Vegas dan bakal menggusur posisi Las Vegas pada tahun ini.

Keputusan mendirikan pusat kasino di pusat kota Singapura sempat memunculkan kekhawatiran bahwa masyarakat Singapura akan terjebak pada kebiasan berjudi. Untuk menangkal hal itu, pemerintah telah membuat peraturan pengenaan biaya masuk sebesar 100 dolar Singapura atau US$80,50 (Rp724.500) bagi masyarakat lokal.

Otoritas setempat juga telah mengimplementasikan ketentuan Family Exclusion Order, yang mempersilahkan sebuah keluarga untuk menolak kerabat yang akan mengunjungi Kasino.

Namun penanganan tersebut tidak lantas menurunkan minat masyarakat untuk berjudi. Presiden Asosiasi Perjudian Amerika (American Gaming Association) Frank Fahrenkopf memperkirakan perjudian di Singapura bakal mencetak pendapatan sebesar US$6,4 miliar (Rp57,6 triliun) pada tahun 2011 atau melampaui Las Vegas yang mencetak pendapatan tahun 2010 sebesat US$5,8 miliar (Rp52,2 triliun).

1. Australia

Rata-rata kalah taruhan: US$1.288 (Rp11,59 juta) per orang dewasa

Inilah negara yang sangat menggilai perjudian sampai-sampai sebuah perusahaan perjudian menawarkan taruhan mengenai, apakah suku bunga bank sentral akan dinaikan atau tidak.

Selain itu, Australia juga merupakan satu-satunya negara di dunia yang membolehkan taruhan pada cabang olahraga namun mencegah penjudi menggunakan internet untuk berjudi secara online ketika pertandingan tengah berlangsung. Namun, ketentuan ini kemungkinan akan segera dihapus setelah pemerintah setuju untuk mengkaji kembali ketentuan yang ada setelah lobi intensif dari lembaga olahraga.

Mesin poker, yang dikenal dengan nama Pokies, merupakan jenis permainan judi paling favorit di Australia. Menurut komisi produktivitas setempat, permainan ini telah menyebabkan 70-80 persen masyarakat disana terkena kecanduan.

Negara bagian New South Wales tercatat memiliki 100 ribu mesin poker atau setengah dari total Australia. Berdasarkan instansi yang menangani minuman keras, permainan, dan balapan setempat, sebanyak 935 penjudi meminta untuk ditolak jika mendatangani kasino antara tahun 2006-2010, namun mereka tertangkap sebanyak 1.249 kali setelah melanggar larangan yang mereka buat sendiri.

Baca juga:
Sumber: vivanews.com

No comments:

Post a Comment