Tiga dari empat perempuan mengatakan bahwa mereka takkan menikah dengan orang yang tak punya pekerjaan. Sebanyak 65 persen akan merasa tak nyaman untuk mengikat tali pernikahan kalau mereka sendiri tak bekerja. Sekitar 91 persen lebih perempuan lajang mengatakan bahwa mereka akan lebih suka menikah demi cinta ketimbang uang.
"Ironis bahwa perempuan lebih berat pada cinta daripada uang. Tapi, mereka tak mau menikah jika calon pasangan mereka atau mereka sendiri tak bekerja," kata Meghan Casserly dari Forbeswoman, yang melakukan survei bersama jejaring YourTango.com, seperti dikutip Reuters.
Casserly lebih lanjut mengatakan 77 persen perempuan berpendapat bahwa mereka dapat memiliki semuanya: hubungan yang lengkap dan kehidupan keluarga serta karier yang berhasil. Namun, sekitar 63 persen perempuan menyatakan mereka bekerja 40-45 jam. Sebanyak 62 persen perempuan, yang memiliki hubungan, mengatakan mereka cuma menikmati waktu tiga jam atau kurang saat terjaga bersama pasangan mereka selama hari kerja.
"Karier benar-benar mengambil posisi No.1 buat perempuan pekerja," kata Casserly. "Sungguh ironis bahwa jumlah perempuan ini percaya mereka dapat memiliki semuanya. Tapi, bagaimana? Kapan?"
Dua dari lima perempuan yang memiliki hubungan itu mengatakan pekerjaan mereka sangat mungkin untuk membuat mereka terjaga pada malam hari. Demikian hasil jajak pendapat atas 625 perempuan. Tanggung jawab pekerjaan dan kehidupan cinta berkaitan sebab semua faktor itu sangat mungkin membuat perempuan lajang tetap terjaga.
Sebanyak 55 persen perempuan mengatakan mereka akan meninggalkan karier mereka untuk mengurus anak kalau pasangan mereka meminta mereka melakukannya. Tapi, hanya 28 persen akan meminta tindakan yang sama dari pasangan mereka.
Kalau perempuan dapat memiliki satu jam tambahan setiap hari, sebanyak 42 persen akan menghabiskan waktu itu sendirian dan bukan bersama pasangan, teman atau keluarga mereka atau di tempat kerja mereka.
Baca juga:
Sumber: republika.co.id
No comments:
Post a Comment