Sinar laser menjadi kambing hitam kekalahan 0-3 Indonesia dari Malaysia pada final leg pertama di Stadion Nasional Bukit Jalil, Ahad (27/12). Sebenarnya, dari mana sinar laser itu berasal?
Pendukung timnas Malaysia ternyata menggunakan pena laser untuk mengganggu pemain Indonesia seperti yang dilakukan saat menghadapi Vietnam pada semifinal lalu.
Pena ini biasa digunakan sebagai pointer dalam presentasi atau alat untuk menarik perhatian dalam kegelapan.
Di Malaysia pena laser banyak dijual di toko-toko atau pedagang kaki lima seperti halnya di Indonesia. Ada warna merah, hijau, kuning, dan biru.
Pena termurah dijual seharga 5 ringgit atau sekitar Rp 15 ribu. Sedangkan termahal bisa mencapa 1.000 ringgit.
Pena Laser seperti ini mempunyai kadar cahaya 100 mili-Watt (mW). Ini jauh di atas ambang batas yang dibolehkan sebesar 5 mW.
Jika kadar cahaya lebih dari 5 mW, maka dapat menyebabkan kebutaan jika dipancarkan tepat ke retina mata secara terus menerus.
FIFA sudah lama mengharamkan pena laser masuk stadion karena dinilai mengganggu konsentrasi pemain.(republika.co.id)
No comments:
Post a Comment